Indeks Harga konsumen (IHK) Indonesia pada Agustus 2022 turun dari level tertingginya seperti terlihat pada grafik.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan IHK umum 90 kota berada di level 111,57 pada Agustus 2022. Angka ini mengalami deflasi secara bulanan atau turun 0,21% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom), dengan dasar perhitungan IHK tahun 2018 = 100.
Deflasi bulanan tersebut dipicu oleh turunnya harga-harga kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,8% (mom), kelompok transportasi sebesar 0,8% (mom), serta kelompok informasi dan komunikasi sebesar 0,03% (mom).
Deflasi kelompok pengeluaran makanan didorong oleh turunnya harga komoditas harga pangan bergejolak, seperti cabai, bawang merah, serta bawang putih. Sebelumnya harga komoditas-komoditas tersebut sempat melonjak karena pasokan hasil panennya berkurang, akibat terganggu faktor cuaca.
Meski mengalami penurunan secara bulanan, indeks harga barang dan jasa saat ini masih lebih tinggi 3,63% dibanding posisi awal tahun (year-to-date/ytd), serta lebih tinggi 4,69% dibanding setahun lalu (year-on-year/yoy).
Secara tahunan, inflasi kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau masih yang tertinggi, yakni sebesar 7,73% (yoy). Diikuti kelompok transportasi sebesar 6,62% (yoy), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,95% (yoy).
(Baca: Terjadi Deflasi Bulanan 0,21% pada Agustus 2022)