Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat korban sipil di Ukraina akibat invasi Rusia sudah mencapai 2.421 orang per 20 Maret 2022 waktu setempat. Dari jumlah tersebut, 925 korban meninggal dengan 75 di antaranya anak-anak.
Rinciannya, jumlah korban meninggal laki-laki sebanyak 183 orang, perempuan 137 orang, anak laki-laki 25 orang, dan anak perempuan 11 orang. Lalu, ada 39 anak-anak dan 530 orang dewasa yang belum teridentifikasi jenis kelaminnya.
Kemudian, sebanyak 1.496 korban sisanya mengalami luka-luka. Ini terdiri dari laki-laki 163 orang, perempuan 124 orang, anak laki-laki 17 orang, dan anak perempuan 22 orang. Sementara, 60 anak-anak dan 1.110 orang dewasa belum teridentifikasi jenis kelaminnya.
Jumlah korban di wilayah selain Donbas sudah lebih besar daripada wilayah Donbas (Donetsk dan Luhansk). Tercatat ada 1.404 korban di daerah selain Donbas sementara ada 1.017 korban di wilayah Donbas.
OHCHR menemukan mayoritas korban terkena ledakan dari artileri berat, sistem peluncur roket, misil, serta serangan udara.
Menurut OHCHR, jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih besar dari data yang ada. Hingga saat ini OHCHR mengaku mengalami keterlambatan dalam pengumpulan data serta kesulitan memverifikasi korban.
(Baca: Ukraina Klaim Sudah Lumpuhkan Ribuan Peralatan Tempur Rusia)