Volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya di Riau tercatat -98.71%. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 100 ton data per Desember 2024. Menurut rekam jejaknya, pertumbuhan tertinggi di provinsi ini sebelumnya pernah terjadi pada Maret 2024 dengan angka volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya mencapai 90 ton. Sedangkan rata-rata enam tahun terakhir volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya tumbuh dengan angka 1.167,84%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Nilai Ekspor Bahan Nabati dan Hewani Lainnya Provinsi Sulawesi Utara Desember 2024)
Rata-rata volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya di Indonesia saat ini sebesar 769,68 ribu ton data per Desember 2024. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Urutan pertama adalah Jawa Barat, wilayah ini mencatatkan hingga 3,91 juta ton. Provinsi ini mencatatkan penurunan -0,5 juta ton dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Upah atau Gaji Bersih Sebulan Pekerja Formal Konstruksi Periode 2015-2023)
Berikutnya adalah DKI Jakarta yang mencatatkan volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya 1,46 juta ton lebih kecil periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya di provinsi ini turun 34,48% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya di Kalimantan Timur turun 0% menjadi 16.020 ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Lampung dengan volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya 2.600 ton (turun 0%) dan volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya di Papua turun 0% menjadi 800 ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
Berikut ini sepuluh provinsi dengan volume ekspor SITC kode 74 mesin industri dan perlengkapannya tertinggi pada Desember 2024:
- Jawa Barat 3,91 juta ton
- DKI Jakarta 1,46 juta ton
- Kalimantan Timur 16.020 ton
- Lampung 2.600 ton
- Papua 800 ton
- Riau 90 ton
- Kalimantan Selatan 30 ton