Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Sumba Barat Daya, pada 2023 mencapai Rp4499,9 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4176,33 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,1%.
(Baca: Jumlah Penduduk Kota Sorong 284,65 Ribu Jiwa Data per 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 326,18 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp15.440 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 484.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp1,79 jutajuta. Nominal ini tumbuh 2,23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,67 jutajuta.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Sumba Barat Daya ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,61% menjadi Rp663,05 ribujuta, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp614,03 ribujuta (0,64%).
(Baca: Pengeluaran Penduduk Kabupaten Karanganyar untuk Membeli Daging Segar Lainnya Rp10,13 per Kapita per Minggu)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp319,2 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Sumba Barat Daya pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Sumba Barat Daya ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 41,26%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor informasi dan komunikasi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Jasa Perusahaan.