Ancaman perang dagang masih akan menyelimuti perekonomian global dalam beberapa tahun ke depan. Terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok membuat volume perdagangan kedua negara akan menyusut dan mempengaruhi perdagangan dunia. Ditambah lagi masih adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed sebanyak dua kali sepanjang 2019 akan mempengaruhi perekonomian dunia seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Dalam presentasi Anton H. Gunawan, Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bertajuk Indonesia’s Economic Outlook 2019 and Key Economic Chalengges pertumbuhan volume perdagangan ekonomi dunia sebesar 5,4% pada 2018. Kemudian akan melambat menjadi 4,18% pada 2019 dan akan terus melambat menjadi 3,6% pada 2023.
Dengan melambatnya perdagangan dunia akan berimbas pula terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Lembaga Moneter Dunia (IMF) memprediksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2018 tumbuh 3,73% dan akan terus melambat menjadi 3,39% pada 2023. Kemudian pertumbuhan ekonomi AS akan melambat dari 2,88% pada 2018 menjadi 1,38% pada 2023. Demikian pula pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan melambat dari 6,6% pada 2018 menjadi 5,6% pada 2023.