Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terus berlanjut dengan saling menaikkan tarif impor barang ke negaranya masing-masing. Kenaikan tarif impor baja dan aluminium dari Tiongkok yang dilakukan pemerintah AS dibalas dengan kenaikan tarif impor daging babi dan produk pertanian AS. Presiden Donald Trump menganggap Tiongkok melakukan kecurangan dalam perdagangan kedua negara sehingga Amerika mengalami defisit yang sangat besar dalam kerjasama dagang antar kedua negara.
Berdasarkan data Census.gov defisit neraca dagang barang AS dengan seluruh negara mitranya pada Juli 2018 meningkat 6,11% menjadi US$ 73,14 miliar sementara surplus neraca dagang jasa turun 0,57% menjadi US$ 23,06 miliar. Alhasil, neraca dagang barang dan jasa AS pada bulan tersebut mengalami defisit sebesar US$ 50,81 miliar. Sedangkan untuk periode Januari-Juli 2018, total defisit neraca dagang barang dan jasa AS mengalami defisit US$ 337,88 miliar.
Sedangkan defisit neraca dagan AS dengan Tiongkok pada Juli 2018 mencapai US$ 36,83 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar US$ 33,48 miliar. Dan secara akumulasi periode Januari-Juli 2018, defisit neraca dagang barang AS dengan Negeri Tirai Bambu mencapai US$ 222,55 miliar. Di mana impor mencapai US$ 296,84 miliar sementara ekspornya hanya US$ 74,28 miliar.