Hasil survei Mandiri Institute menunjukkan, sebanyak 84,8% pelaku UMKM di Indonesia sudah kembali beroperasi normal pada Maret-April 2021. Persentase itu meningkat signifikan dibandingkan pada tahun lalu yang hanya 35,2%.
Sebaliknya, pelaku UMKM yang masih menjalankan operasional secara terbatas telah menurun signifikan hingga mencapai 8,1% pada Maret-April 2021. Selama pandemi Covid-19 pada 2020, ada 34,4% pelaku UMKM yang masih beroperasi secara terbatas.
Hal serupa juga terjadi pada pelaku UMKM yang berhenti operasi. Pada 2020, ada 30,4% pelaku UMKM yang berhenti operasi. Angkanya turun menjadi 7,1% pada April-Maret 2021.
(Baca: Lewat Marketplace, 77% UMKM Terbantu Pasarkan Produk saat Pandemi Covid-19)
Berdasarkan wilayah, penetrasi dan penjualan UMKM masih terpusat di Indonesia bagian barat dan tengah. Jawa memimpin dengan 74,9%, diikuti Bali dan Nusa Tenggara Barat (50%), Sumatera (36,9%), dan Kalimantan (31,2%). Sedangkan, Sulawesi dan Papua baru di kisaran 25-26%.
Mandiri Institute melakukan survei ini secara online terhadap 505 pelaku UMKM di Indonesia. Survei yang dilakukan pada Maret-April 2021 ini bertujuan melihat pemulihan UMKM dan penetrasi digitalnya.