Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
Kebutuhan Pembiayaan Infrastruktur di ASEAN hingga 2030
Unduh
Unduh
Silakan beli artikel ini atau berlangganan untuk mengakses fitur unduh.
Disalin..
Sumber
Sumber
Silakan beli artikel ini atau berlangganan untuk mengakses fitur sumber.
Tanggal rilis:2016
Wilayah:ASEAN
Periode survei:2016
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Indonesia membutuhkan pembiayaan infrastruktur terbesar dibandingkan negara ASEAN lainnya. Hingga 2030, kebutuhan dana infrastruktur di Indonesia menurut HSBC diperkirakan mencapai US$ 1,16 triliun. Filipina merupakan negara dengan kebutuhan pendanaan infrastruktur terbesar kedua di negara-negara kawasan Asia Tenggara diikuti Vietnam dan Thailand. Total pembiayaan di ASEAN mencapai US$ 2,06 triliun sementara pembiayaan dari pemerintah hanya US$ 908 miliar sehingga masih ada kekurangan sekitar US$ 1,16 triliun.
Kebutuhan pendanaan infrastruktur Indonesia yang besar tersebut hanya sekitar US$ 441 miliar rencana pembiayaan dari pemerintah. Jadi masih terdapat kekurangan pendanaan infrastruktur US$ 721 miliar hingga 2030. Kekurangan pembiayaan Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Dalam beberapa tahun, Indonesia terus meningkatkan anggaran infrastruktur dan pada APBN 2017 pemerintah akan mengucurkan Rp 378 triliun. Namun, kendala birokrasi menjadi penghambat minimnya penyerapan anggaran. Selain itu, kurangnya persiapan sebuah proyek infrastruktur membuat perbankan masih enggan berperan dalam program pendanaan. Pembebasan lahan menjadi masalah yang serius di Indonesia.