Harga-harga komponen penyumbang inflasi minuman yang tidak beralkohol di Kota Palangkaraya pada September lalu berada di angka 0,58%. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,62%. Di antara sembilan kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang -0,16% inflasi daerah.
(Baca: Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kota Kotamobagu Bulan September Naik 0,12%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kota Palangkaraya berada di level 108,14 pada September 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 107,52.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 5,65% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kota Palangkaraya telah mengalami pertumbuhan 3,55% (year to date/ytd).
(Baca: Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Timika Bulan September Turun 0,09%)
Hasil survei BPS, data per September 2024, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan delapan di bandingkan sub kelompok lainnya.
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per September di Kota Palangkaraya :
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,58%
- Kelompok makanan -0,24%
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau -0,16%
Dibandingkan dengan 115 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,88% dengan IHK sebesar 108.21 dan terendah terjadi di Kabupaten Tanah Laut turun 3,33% dengan IHK sebesar 108.47. Sementara untuk Kota Palangkaraya ini menempati urutan 60.
Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau tertinggi pada September 2024:
- Kabupaten Gunung Kidul 8,72%
- Kabupaten Wonosobo 6,92%
- Sampit 6,74%
- Kabupaten Lebak 5,76%
- Kabupaten Cilacap 5,43%
- Kabupaten Mesuji 5,18%
- Kota Cilegon 4,94%
- Kabupaten Aceh Tamiang 4,46%
- Luwuk 4,28%
- Kabupaten Berau 4,04%