Menurut laporan Bank Indonesia (BI), para pedagang eceran yang disurvei pada Maret 2022 memperkirakan harga barang akan menurun mulai Juni 2022.
Hal itu tercermin dalam Indeks Ekspektasi Harga (IEH) Maret 2022 (ekspektasi untuk bulan Juni 2022) yang berada di level 135,6, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada di level 141,3. Menurut BI, penurunan ini menandai normalisasi harga setelah Ramadan dan Idulfitri.
Penurunan harga barang eceran diperkirakan berlanjut sampai September 2022. IEH untuk bulan tersebut berada di level 129,8, turun dari 132,4 pada bulan sebelumnya. BI menilai penurunan ini mencerminkan pasokan yang meningkat dan distribusi barang yang semakin lancar.
Kenaikan harga barang dan jasa konsumen menjadi tantangan bagi negara-negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Perang Rusia-Ukraina dan kebijakan larangan ekspor komoditas menambah tekanan inflasi, terutama ke komoditas pangan seperti gandum.
Ekonom-ekonom Bank Mandiri meningkatkan proyeksi laju inflasi tahunan pada akhir tahun 2022 ke 4,6% dari 3,3% setelah mempertimbangkan kenaikan harga yang diatur pemerintah, seperti tarif listrik, harga elpiji dan harga bahan bakar minyak.
(Baca: Kinerja Penjualan Ritel Menguat pada Maret 2022)