Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, hingga 13 Oktober 2023 realisasi dana desa telah mencapai Rp54,71 triliun. Realisasi tersebut setara 78,20% dari pagu yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp70 triliun.
Berdasarkan daerahnya, Jawa Timur jadi provinsi dengan realisasi dana desa terbesar nasional, yaitu mencapai Rp6,72 triliun pada 13 Oktober 2023. Angka tersebut baru mencakup 84,4% dari target.
Kedua ada Jawa Tengah dengan realisasi dana desa mencapai Rp6,24 triliun atau mencakup 79,60% dari target.
Jawa Barat mengekor di urutan berikutnya dengan dana desa yang telah terealisasi senilai Rp4,95 triliun, atau setara 81,20% dari target.
Diikuti oleh Aceh sebesar Rp3,88 triliun (81,60%) dan Sumatra Utara Rp3,47 triliun (76,40%). Sisanya, terlampir pada grafik.
Melansir dari Instagram resmi DJPb (@ditjenperbendaharaan) sejumlah dana tersebut digunakan untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp7,87 triliun atau 74,7% dari pagu.
Adapun dana BLT tersebut diberikan kepada 2,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdapat di 74.916 desa di Indonesia.
Sementara, penyaluran dana non-BLT desa per 13 Oktober 2023 mencapai Rp46,89 triliun atau 81,5% dari target.
DJPb menyebut, APBN hadir untuk masyarakat melalui instrumen Transfer ke Daerah (TKD) yang mendukung transformasi ekonomi dan mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
"Salah satunya melalui Dana Desa yang utamanya digunakan untuk program pemulihan ekonomi, dana operasional pemerintah desa, program ketahanan pangan dan hewani termasuk pembangunan lumbung desa, serta dukungan program sektor prioritas di desa," tulis DJPb dalam Instagram resminya, Jumat (20/10/2023).
(Baca juga: Transfer ke Daerah Meningkat, Dikerek Dana Bagi Hasil yang Meroket 71,2% Juli 2023)