Perekonomi Nusa Tenggara Timur (NTT) menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 28,08 triliun pada kuartal III 2021. Sementara menurut besaran PDRB atas dasar harga konstan 2010, ekonomi provinsi tersebut tumbuh 2,37% menjadi Rp 17,83 triliun pada kuartal III 2021 (year on year/yoy).
Dari sisi lapangan usaha, tumbuhnya sektor pertanian 4,26% (yoy), sektor konstruksi 15,48% (yoy), serta perdagangan besar dan eceran sebesar 5,7%(yoy) menjadi penopang perekonomian NTT pada periode Juli-September 2021.
Dari sisi pengeluaran, tumbuhnya komponen konsumsi rumah tangga 1,67% serta komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 6,6% (yoy) menjadi pendongkrak tetap tumbuhnya PDRB provinsi tersebut.
PDRB NTT sempat mengalami kontraksi dalam tiga kuartal secara beruntun dari kuartal II hingga IV 2020 akibat terjadinya pandemi Covid-19. Namun, mulai kuartal I 2021, perekonomian provinsi tersebut kembali tumbuh positif.
Ekonomi NTT mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,42% (yoy) pada kuartal II 2011. Di saat terjadi pandemi, perekonomian provinsi tersebut sempat mengalami kontraksi terdalam hingga 2,27% (yoy) pada kuartal IV-2020.