Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 13 negara yang menjadi mitra dagang utama Indonesia dalam hal ekspor nonmigas.
Namun, nilai ekspor ke negara-negara mitra tersebut umumnya menurun pada kuartal I 2024.
(Baca: Kinerja Ekspor Nonmigas Kuartal I 2024 Melemah)
Penurunan paling signifikan terjadi dalam transaksi dengan Singapura.
Pada kuartal I 2024 nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura hanya US$1,70 miliar, merosot 31,21% dibanding kuartal I tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc).
Hal serupa terjadi dalam ekspor nonmigas ke Jerman, Italia, China, Jepang, Malaysia, Taiwan, dan Thailand yang nilainya turun di kisaran 10—20% (ctc).
Sementara penurunan nilai ekspor ke Korea Selatan relatif lebih ringan, yakni hanya 2,54% (ctc).
Ada pula kenaikan ekspor ke sebagian kecil negara mitra lain, yakni Australia, Belanda, India, dan Amerika Serikat seperti terlihat pada grafik.
Namun, nilai nominal ekspor ke negara-negara tersebut relatif kecil, sehingga tidak mampu mengerek agregat kinerja ekspor nasional.
Alhasil, pada kuartal I 2024 total nilai ekspor nonmigas Indonesia pun melemah 7,53% (ctc) menjadi US$58,3 miliar.
Berikut rincian nilai ekspor nonmigas Indonesia ke 13 negara mitra utama pada kuartal I 2024, diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil:
- China: US$ 13,36 miliar
- Amerika Serikat: US$6,28 miliar
- India: US$5,09 miliar
- Jepang: US$4,66 miliar
- Malaysia: US$2,44 miliar
- Korea Selatan: US$2,31 miliar
- Singapura: US$1,70 miliar
- Taiwan: US$1,44 miliar
- Thailand: US$1,35 miliar
- Australia: US$1,15 miliar
- Belanda: US$1,09 miliar
- Jerman: US$566,2 juta
- Italia: US$559,4 juta
(Baca: Proyeksi Ekonomi Mitra Dagang Indonesia 2024, Mayoritas Menguat)