Menurut laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), penerimaan pajak mencapai Rp149,25 triliun pada Januari 2024, turun 8,07% dibanding Januari 2023 (year-on-year/yoy).
Adapun penerimaan pajak awal tahun ini telah mencapai 7,5% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang totalnya Rp1.988,9 triliun sepanjang 2024.
"Januari 2024 ini penerimaan terbesar masih berasal dari realisasi pajak penghasilan (PPh) nonmigas," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers online APBN KiTa di akun YouTube Kemenkeu, Kamis (22/2/2024).
Penerimaan PPh non-migas awal tahun ini mencapai Rp83,69 triliun, setara 56,1% dari total penerimaan pajak.
Kemudian ada penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) Rp57,76 triliun, PPh migas Rp6,99 triliun, serta pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp810 miliar.
Kemenkeu mencatat, total realisasi pendapatan negara mencapai Rp215,5 triliun per Januari 2024, sedangkan belanja negara Rp184,2 triliun.
Dengan realisasi pendapatan yang lebih besar dibanding belanja negara, APBN mencatatkan surplus senilai Rp31,3 triliun pada awal tahun ini.
(Baca: APBN RI Surplus Rp31,3 Triliun pada Januari 2024)