Bank Indonesia (BI) melaporkan 74% pengeluaran konsumen pada Februari 2022 digunakan untuk konsumsi, sehingga menyisakan ruang sempit untuk membayar cicilan pinjaman dan menabung.
Proporsi pengeluaran untuk cicilan pinjaman tercatat hanya 10,3% selama periode tersebut, sedangkan untuk tabungan 15,7%.
Pada Februari 2022, proporsi pengeluaran konsumsi terbesar ditemukan di kelompok konsumen dengan pengeluaran antara Rp1 juta sampai Rp2 juta, yakni mencapai 76,4%.
Sedangkan konsumen dengan pengeluaran di atas Rp5 juta mencatat proporsi konsumsi terkecil, yaitu 67,3%.
Konsumen dengan pengeluaran lebih dari Rp5 juta menyisihkan 17% dari pengeluarannya untuk menabung pada Februari 2022.
Sementara itu, konsumen dengan pengeluaran antara Rp1 juta sampai Rp2 juta hanya menyisihkan 15,7%.
Proporsi pengeluaran konsumsi pada Februari 2022 tercatat lebih tinggi dari masa prapandemi, yang rata-rata mencapai 68,5% sepanjang tahun 2019.
Proporsi pengeluaran untuk tabungan di masa sebelum pandemi juga lebih besar, yakni mencapai kisaran 19%.
(Baca: Inflasi Inti Tahunan 2,37% pada Maret 2022, Tertinggi dalam 6 Bulan Terakhir)