Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi inti tahunan mencapai 2,37% pada Maret 2022 (year-on-year/yoy).
Level ini merupakan yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir seperti terlihat pada grafik, sekaligus hampir dua kali lebih tinggi dibanding inflasi inti tahunan pada Maret 2021 yang berada di level 1,21% (yoy).
Inflasi inti merupakan salah satu komponen pembentuk inflasi yang cenderung persisten, dalam artian cenderung sulit bergerak naik atau turun.
Menurut Bank Indonesia, pergerakan inflasi inti ini lebih dipengaruhi faktor-faktor fundamental seperti interaksi permintaan-penawaran, nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang, serta ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.
Adapun kenaikan inflasi inti bisa menjadi salah satu pertimbangan Bank Sentral untuk menaikkan suku bunganya.
(Baca: Inflasi Tahunan RI Naik Jadi 2,64% pada Maret 2022)