Harga Minyak Indonesia 33% di Atas Asumsi APBN 2018

13/03/2018 12:17 WIB

Bagikan URL telah disalin

Memuat...

Nilai tukar rupiah dan harga minyak telah menjauh dari asumsi ekonomi makro APBN 2018.

Realisasi Nilai Tukar Rupiah dan Harga Minyak Terhadap Asumsi APBN 2018

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Harga Minyak Indonesia 33% di Atas Asumsi APBN 2018”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Realisasi Nilai Tukar Rupiah dan Harga Minyak Terhadap Asumsi APBN 2018

Unduh

Sumber

A Kecil
A Sedang
A Besar

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018, nilai tukar rupiah dipatok Rp 13.400/dolar Amerika Serikat (AS) sementara harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 48/dolar AS. Namun, realiasinya nilai tukar rupiah dan harga minyak telah menjauh dari asumsi ekonomi makro 2018.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah pada 28 Februari 2018 telah berada di Rp 13.707/dolar AS, yang berarti telah melemah 2,92% dari asumsi dalam APBN 2018. Bahkan, salah satu harga minyak acuan Indonesia (Attaka) pada akhir bulan lalu telah mencapai US$ 64,06/barel atau 33,46% di atas asumsi pemerintah.

Dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan naiknya harga minyak bakal berpengaruh terhadap pendapatan dan belanja negara. Terdepresiasinya rupiah dapat membebani pembayaran utang luar negeri maupun belanja yang berbasis dolar AS. Sementara naiknya harga minyak akan meningkatkan anggaran subsidi energi, tapi juga dapat menaikkan pendapatan pemerintah dari sektor migas.