Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Databoks, jumlah sentra industri di Indonesia pada 2024 mencapai 8.889 unit. Angka tersebut sudah mengalami penurunan cukup signifikan dari 2021 yang sebanyak 12.404 unit.
Menurut sebaran wilayah, tiga provinsi teratas di Pulau Jawa mengantongi kuantitas sentra industri terbanyak se-Indonesia.
Jawa Timur menempati urutan pertama jumlah sentra industri mencapai 1.664 unit. Ini setara 18,71% dari total sentra industri nasional pada 2024.
Lalu ada Jawa Tengah sebesar 1.547 unit dan Jawa Barat 1.266 unit.
Sementara provinsi dengan jumlah sentra industri paling sedikit di Indonesia adalah Papua Selatan (1), Papua Tengah (2), dan Kalimantan Utara (3)
Berikut daftar lengkap sebaran sentra industri di provinsi Indonesia pada 2024, diurutkan dari jumlah tertinggi:
- Jawa Timur: 1.664 unit
- Jawa Tengah: 1.547 unit
- Jawa Barat: 1.266 unit
- Nusa Tenggara Timur: 444 unit
- Nusa Tenggara Barat: 331 unit
- DI Yogyakarta: 323 unit
- Sumatera Utara: 298 unit
- Sumatera Selatan: 285 unit
- Aceh: 277 unit
- Lampung: 256 unit
- Sulawesi Selatan: 233 unit
- Kalimantan Selatan: 218 unit
- Sumatera Barat: 187 unit
- Sulawesi Utara: 122 unit
- Riau: 119 unit
- Kalimantan Barat: 108 unit
- Jambi: 95 unit
- Kalimantan Timur: 89 unit
- Kalimantan Tengah: 87 unit
- Sulawesi Tengah: 84 unit
- Bengkulu: 79 unit
- Sulawesi Tenggara: 71 unit
- Gorontalo: 68 unit
- Papua Barat Daya: 59 unit
- Kep. Riau: 57 unit
- Maluku Utara: 43 unit
- Sulawesi Barat: 34 unit
- Maluku: 32 unit
- Kep Bangka Belitung: 32 unit
- Jakarta: 30 unit
- Papua: 20 unit
- Papua Barat: 4 unit
- Kalimantan Utara: 3 unit
- Papua Tengah: 2 unit
- Papua Selatan: 1 unit.
BPS mendefinisikan sentra industri sebagai salah satu wadah pemusatan industri mikro dan kecil yang menghasilkan produk sejenis, menggunakan input, serta adanya proses produksi yang sama dan dilengkapi dengan fasilitas berupa sarana penunjang.
Informasi selengkapnya mengenai data sentra industri Indonesia dapat dilihat di Data Series Databoks.
(Bisnis: Bisnis Manufaktur RI September 2025 Lesu, Meski Permintaan Tumbuh)