Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami inflasi tahunan 1,95% (year-on-year/yoy) pada April 2025.
Angka tersebut menjadi laju inflasi tertinggi sejak Januari 2025 seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Bisnis Manufaktur RI Lesu April 2025, Permintaan Turun hingga Picu PHK)
BPS menyatakan inflasi terjadi karena ada kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran.
Berikut daftar kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi atau kenaikan harga secara tahunan pada April 2025, diurutkan dari yang inflasinya tertinggi:
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 9,93% (yoy)
- Makanan, minuman, dan tembakau: 2,17% (yoy)
- Penyediaan makanan dan minuman/restoran: 2,14% (yoy)
- Pendidikan: 1,88% (yoy)
- Kesehatan: 1,83% (yoy)
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: 1,60% (yoy)
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: 1,25% (yoy)
- Pakaian dan alas kaki: 0,91% (yoy)
- Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga: 0,88% (yoy)
Di sisi lain, hanya ada dua kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi atau penurunan harga secara tahunan pada April 2025, yaitu; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,64% (yoy); serta transportasi yang turun 0,11% (yoy).
Adapun komoditas yang memberi andil terhadap inflasi atau kenaikan harga tahunan pada April 2025 adalah cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, ikan segar, kelapa, kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM).
Inflasi periode ini juga dipengaruhi kenaikan harga sewa rumah, tarif air minum PAM, upah asisten rumah tangga, mobil, sepeda motor, uang sekolah, nasi dengan lauk, serta emas perhiasan.
Sedangkan komoditas yang memberi andil deflasi atau penurunan harga tahunan pada April 2025 adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat, daun bawang, kacang panjang, jagung manis, ayam hidup, susu bubuk untuk balita, dan sabun cair/cuci piring.
Deflasi secara tahunan juga terjadi pada tarif angkutan udara, bensin, tarif angkutan antar-kota, tarif kereta api, tarif pulsa ponsel, dan telepon seluler.
Pada April 2025 seluruh provinsi mengalami inflasi tahunan. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 5,96% (yoy), sedangkan Papua Barat jadi yang terendah dengan 0,15% (yoy).
(Baca: Ini Prediksi Inflasi Asia Tenggara 2025-2026 dari ADB)