Menurut data yang dihimpun Mandiri Institute, pada tahun 2003 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyumbang 56,8% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Kemudian pada tahun-tahun berikutnya kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional perlahan naik, hingga mencapai 61% pada 2023 seperti terlihat pada grafik.
(Baca: UMKM Serap Hampir Semua Tenaga Kerja RI Dua Dekade Terakhir)
Kendati ada peningkatan, Mandiri Institute menilai kontribusi UMKM dalam dua dekade terakhir masih belum optimal.
Pasalnya, selama periode 2003-2023 UMKM konsisten menyerap hampir seluruh pekerja, tepatnya sekitar 96% sampai 97% dari total tenaga kerja nasional.
"Kontribusi UMKM terhadap perekonomian secara keseluruhan belum mencapai potensi optimalnya, terutama jika dibandingkan dengan tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja," kata Mandiri Institute dalam Monthly Gazette edisi 24 Desember 2024.
"Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang masih dapat dijembatani, terutama dalam hal peningkatan nilai barang yang dihasilkan oleh UMKM," lanjutnya.
Menurut Mandiri Institute, nilai produk dan kontribusi UMKM bisa ditingkatkan dengan melibatkan mereka dalam proses hilirisasi industri nasional. Namun, prosesnya tidak mudah.
"Proses ini membutuhkan sumber daya yang memadai, baik dari segi pembiayaan maupun sumber daya manusia, untuk memastikan keberhasilan implementasinya," kata mereka.
(Baca: Lembaga Keuangan Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Nasional)