Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2024 sebesar US$23,56 miliar, naik 5,97% dibanding Juli 2024 (month-to-month/mtm).
Kenaikan ini ditopang oleh ekspor di sektor nonmigas yang naik 7,43% (mtm) menjadi US$22,36 miliar. BPS mencatat, 6 dari 10 komoditas barang nonmigas meningkat pada bulan lalu.
Pada Agustus 2024, nilai ekspor komoditas bijih logam, terak, dan abu memimpin kenaikan hingga 47,23% (mtm). Lalu disusul alas kaki yang naik 26,40% (mtm), serta komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya tumbuh 25,74% (mtm).
Di sisi lain, nilai ekspor migas menyusut 15,41% (mtm) menjadi US$1,20 miliar pada Agustus 2024.
Hal ini didorong oleh ekspor minyak mentah yang anjlok 41,95% (mtm) dan gas alam yang turun 17,35% (mtm). Sementara, nilai ekspor hasil minyak justru naik 5,92% (mtm).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2024 mencapai US$170,89 miliar. Nilainya turun tipis 0,35% dibanding periode sama tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc).
Penurunan didorong oleh ekspor nonmigas yang terkoreksi 0,46% (ctc), sedangkan ekspor migas naik 1,36% (ctc).
(Baca: Provinsi dengan Nilai Ekspor Total Tertinggi di Indonesia (2023))