Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) tumbuh 4,48% pada 2022.
Pertumbuhannya diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga konstan Kaltim yang naik dari Rp484,4 triliun pada 2021, menjadi Rp506,2 triliun pada 2022.
>
Angka itu sudah jauh membaik dibanding 2021 ketika ekonomi Kaltim hanya tumbuh 2,55%, ataupun dibanding 2020 ketika ekonominya terkontraksi 2,9%.
Namun, pada 2022 tingkat pertumbuhan Kaltim menjadi yang terendah di Pulau Kalimantan seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Jawa Barat, Provinsi dengan Kasus PHK Terbanyak pada 2022)
Kendati pertumbuhannya relatif rendah, nilai PDRB Kaltim merupakan yang terbesar, jauh melampaui provinsi-provinsi tetangganya.
Pada 2022 perekonomian calon ibu kota negara baru ini terutama ditopang sektor pertambangan dan penggalian, yang berkontribusi sekitar 46% terhadap total PDRB-nya.
Berikut rincian nilai PDRB harga konstan provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan pada 2022, diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah:
- Kalimantan Timur: Rp506,2 triliun
- Kalimantan Barat: Rp148,4 triliun
- Kalimantan Tengah: Rp109,1 triliun
- Kalimantan Selatan: Rp142,3 triliun
- Kalimantan Utara: Rp66,5 triliun
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31% pada 2022, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) harga konstan senilai Rp 11.710,4 triliun.
Perekonomian Indonesia pada 2022 terutama ditopang oleh lima lapangan usaha, yakni industri pengolahan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; pertanian, kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan penggalian; serta konstruksi.
"Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 65,58%," kata BPS dalam laporan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2022 yang dirilis Senin (6/2/2023).
(Baca: PDB Indonesia 2022 Tembus Rp19 Kuadriliun, Ini Sektor Penyumbangnya)