Rata-rata PDRB ADHK sektor jasa perantara keuangan di Indonesia saat ini sebesar Rp9.166,29 miliar data per 2023. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Jasa Perantara Keuangan Periode 2013-2023)
Urutan pertama adalah DKI Jakarta, wilayah ini mencatatkan hingga Rp132,93 triliun. Provinsi ini mencatatkan peningkatan Rp14.053 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menyusul di urutan berikutnya adalah Jawa Barat. Jumlah PDRB ADHK sektor jasa perantara keuangan di provinsi ini dilaporkan Rp31.808 miliar. Sedangkan untuk statistik tahunan jumlah PDRB ADHK sektor jasa perantara keuangan terlihat naik 3,62% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak Rp30.696 miliar.
Berikutnya, PDRB ADHK sektor jasa perantara keuangan di Jawa Timur naik 4,86% menjadi Rp28.681 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Jawa Tengah dengan PDRB ADHK sektor jasa perantara keuangan Rp20.986 miliar (naik 1,61%) dan Sumatera Utara dengan PDRB ADHK sektor jasa perantara keuangan Rp12.251 miliar (naik 4,9%)
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Budha di Jawa Tengah 2015-2024)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan PDRB ADHK sektor jasa perantara keuangan jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta Rp132,93 triliun
- Jawa Barat Rp31.808 miliar
- Jawa Timur Rp28.681 miliar
- Jawa Tengah Rp20.986 miliar
- Sumatera Utara Rp12.251 miliar
- Banten Rp9.453 miliar
- Sulawesi Selatan Rp6.996 miliar
- Bali Rp6.441 miliar
- Kalimantan Timur Rp6.133 miliar
- Riau Rp4.847 miliar