Harga-harga makanan kembali turun seiring datangnya musim panen di wilayah penghasil bahan makanan.
Hal ini tecermin dari indeks harga konsumen (IHK) kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau untuk submakanan yang turun 0,57% ke level 116,11 pada September 2022 dari bulan sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya secara beruntun sejak Agustus 2022.
Sebelumnya, harga-harga pangan sempat mencapai level tertingginya di mana IHK makanan hingga berada di level 119,59 pada Juli 2022. Terganggunya pasokan dari produsen akibat terjadinya curah hujan ekstrem membuat harga makanan melambung hingga ke tangan konsumen. Namun, datangnya musim panen di sentra penghasil bahan makanan membuat harga bergerak turun.
Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2021, harga makananan mencatat inflasi sebesar 5,24% (year to date/ytd). Demikian pula jika dibandingkan dengan posisi September 2021, harga makanan masih mengalami kenaikan sebesar 8,41% (year on year/yoy).
Berikut ini inflasi/deflasi kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau bulanan (m-to-m) pada September 2022:
Makanan, Minuman dan Tembakau: -0,30%
- Makanan: -0,57%
- Minuman Beralkohol: 0,37%
- Minuman yang Tidak Beralkohol: 0,36%
- Rokok dan Tembakau: 1,13%
Adapun berikut ini inflasi/deflasi kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau tahunan (yoy) pada September 2022:
Makanan, Minuman dan Tembakau: 7,91%
- Makanan: 8,41%
- Minuman Beralkohol: 5,02%
- Minuman yang Tidak Beralkohol : 3,35%
- Rokok dan Tembakau: 8,15%
(baca: Harga Pangan Dunia Menunjukkan Tren Turun Dalam 5 Bulan Terakhir)