Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Ponorogo, pada 2023 mencapai Rp25,25 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp23,03 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,9%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 973,27 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp26.310 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 432.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,53 triliun. Nominal ini tumbuh 3,63%.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,35% menjadi Rp4,61 triliun, sektor konstruksi tumbuh 5% menjadi Rp2,39 triliun.
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp2,05 triliun. Sektor ini tercatat tumbuh 7,29% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp1,85 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Ponorogo pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Ponorogo ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 22,31%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor informasi dan komunikasi, sektor konstruksi, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.