Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia resilient di angka 5%.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri kedua bertema "Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan" di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12/2023).
“Kita harus mampu keluar dari middle income trap. Kuncinya, harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam negeri, di tengah perang dagang. Rata-rata pertumbuhan ekonomi kita tetap resilien 5%,” kata Gibran.
Pernyataan Gibran itu sejalan sebagian dengan data Badan Pusat Statistik. Menurut data BPS, pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,31%. Meski sempat jatuh ke -2,07% pada 2020 karena pandemi Covid-19, setahun kemudian merangkak naik ke angka 3,7% dan bertengger di angka 5,31% pada 2022.
Angka tersebut menyamai tren pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi yang rata-rata berada di angka 5%. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada angka 5,03%, meningkat jadi 5,07% pada 2017, dan merangkak ke angka 5,17% pada 2018.
(Baca juga: Cek Data: Benarkah Indonesia Berada di Jebakan Middle Income?)