Aktivitas manufaktur di kawasan Asia Tenggara masih terkontraksi pada Agustus 2021. Ini terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Asia Tenggara yang masih di bawah level 50.
Tercatat PMI manufaktur di Asia Tenggara sebesar 44,5 pada Agustus 2021. Angka tersebut turun tipis dari bulan sebelumnya yang sebesar 44,6.
Berdasarkan laporan IHS Markit, PMI manufaktur Myanmar memiliki rekor terendah pada Agustus 2021, yakni 36,5. Posisinya diikuti Vietnam dengan PMI manufaktur sebesar 40,2, terendah sejak April 2020.
PMI manufaktur di Malaysia dan Indonesia masing-masing sebesar 43,4 dan 43,7. PMI manufaktur di kedua negara tersebut tercatat mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu.
Filipina memiliki skor yang tertinggi di antara negara Asia Tenggara lainnya, tetapi belum sampai di level ekspansif. PMI Manufaktur Filipina tercatat sebesar 46,4 pada Agustus 2021, menjadi penurunan pertama sejak Mei 2021 sekaligus paling tajam dalam 15 bulan terakhir.
Penurunan PMI manufaktur di Asia Tenggara lantaran adanya peningkatan kasus virus corona Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial. Selain itu, kondisi operasional anjlok di tengah penurunan produksi dan permintaan baru. Sementara, sentimen produsen barang terhadap output tahun mendatang turun ke rekor terendah dalam 13 bulan.
(Baca: PMI Manufaktur Indonesia Naik ke Level 43,7 pada Agustus 2021)