Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa konsumsi rumah tangga tumbuh 5,51% pada triwulan kedua dari tahun sebelumnya. Konsumsi rumah tangga menjadi kontributor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Komponen rumah tangga menyumbangkan 51,47% ke produk domestik bruto (PDB) secara keseluruhan.
Konsumsi rumah tangga tumbuh menyusul pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat dan perluasan cakupan vaksinasi Covid-19. Belanja masyarakat juga cenderung lebih tinggi pada bulan Ramadan dan saat liburan Idul Fitri, yang masing-masing jatuh pada bulan April dan Mei.
Investasi, kontributor terbesar kedua, tumbuh 3,07% pada triwulan kedua dari tahun sebelumnya. Walaupun laju pertumbuhan ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya, investasi masih meningkat menyusul kebangkitan penyaluran kredit dan belanja modal.
Secara keseluruhan, Indonesia mencatat pertumbuhan tahunan PDB sebesar 5,44% pada triwulan kedua. Laju pertumbuhan ini lebih tinggi dari perkiraan sebesar 5,15% dari Bank Mandiri.
(Baca: IMF: Proyeksi Ekonomi Global Dipangkas Jadi 3,2% pada 2022)