Pertanian masih menjadi penopang terbesar perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB). Lebih dari seperlima produk domestik regional bruto (PDRB) NTB berasal dari sektor pertanian.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian NTB atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp140,15 triliun pada 2021. Dari nilai tersebut, sebesar Rp31,96 triliun (22,8%) disumbang oleh sektor pertanian. Sumbangan dari sektor pertanian tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya.
Sektor dengan nilai PDRB terbesar berikutnya adalah pertambangan dengan nilai Rp24,28 triliun (17,33%), diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp19,6 triliun (13,98%).
Kemudian sektor konstruksi dengan PDRB mencapai Rp13,67 triliun. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 9,75% terhadap PDRB NTB pada tahun lalu. Tetap berlangsungnya pembangunan infrastruktur di NTB mampu menopang pertumbuhan sektor konstruksi sebesar 8,94% pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, Pemerintah pada tahun melakukan pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-Mandalika sepanjang 17,31 km. Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika juga dalam tahap penyelesaian.
(Baca: Penduduk Beragama Islam di Lombok Timur Terbanyak se-NTB pada 2021)
Alhasil, sektor konstruksi mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan PDRB NTB sebesar 0,86%. Kontribusi tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya dari rerata pertumbuhan PDRB NTB sebesar 2,3% pada tahun lalu.