Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp184,2 triliun per Januari 2024.
Angka tersebut setara 5,5% dari pagu belanja APBN tahun ini yang totalnya Rp3.325,1 triliun.
(Baca: Sampai H-2 Pencoblosan, Anggaran Pemilu Masih Sisa Rp21,8 Triliun)
Adapun realisasi belanja negara pada Januari 2024 membengkak 30,27% dibanding Januari tahun lalu (year-on-year/yoy).
Jika dirinci berdasarkan pos, lonjakan besar terjadi dalam belanja pemerintah pusat, khususnya belanja kementerian/lembaga (K/L) yang naik 56,73% (yoy) menjadi Rp44,98 triliun.
"(Kenaikan belanja) terutama sangat dikontribusikan oleh belanja yang berurusan dengan pemilu," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers online APBN KiTa di akun YouTube Kemenkeu, Kamis (22/2/2024).
Ada pula belanja pemerintah pusat non-K/L yang mencapai Rp51,6 triliun, dipengaruhi oleh pembayaran manfaat pensiun, dan realisasi transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp87,8 triliun.
Di sisi lain, realisasi pendapatan negara per Januari 2024 mencapai Rp215,5 triliun, setara 7,7% dari pagu tahun ini yang jumlahnya Rp2.802,3 triliun.
Dengan realisasi pendapatan yang lebih besar dibanding belanja negara, APBN mencatatkan surplus senilai Rp31,3 triliun pada awal tahun ini.
(Baca: APBN RI Surplus Rp31,3 Triliun pada Januari 2024)