Indeks ketimpangan gender Indonesia termasuk yang tertinggi di ASEAN. Hal ini diungkap Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Development Programme (UNDP) dalam laporannya yang bertajuk Human Development Report 2018.
Dalam laporan tersebut, Indeks Ketimpangan Gender (Gender Inequality Index/GII) Indonesia tercatat di angka 0,453 poin, berada di atas rata-rata negara ASEAN yang sebesar 0,356 poin. Indonesia berada di peringkat keempat tertinggi setelah Kamboja (0,473 poin), Laos (0,461 poin), dan Myanmar (0,456 poin).
(Baca: Perempuan Indonesia Digaji Lebih Rendah dari Pekerja Laki-laki)
Sejalan dengan hal tersebut, Badan Pusat Statistik juga mengeluarkan indeks yang sama yaitu Indeks Ketimpangan Gender (IKG). BPS mencatat IKG Indonesia mengalami tren yang terus menurun, yaitu dari 18,7 pada 2017 menjadi 17,3 pada 2018. Penurunan IKG disebabkan membaiknya kesehatan reproduksi yang ditandai dengan menurunnya proporsi persalinan tidak di fasilitas kesehatan, yaitu dari 22,4 pada 2015 menjadi 17,3 pada 2018.