Perang antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina yang berkecamuk sejak 7 Oktober 2023 belum kunjung reda.
Korban yang terdampak perang ini pun semakin banyak, baik itu korban tewas, maupun korban hidup yang terluka atau terpaksa mengungsi dan bertahan dalam kondisi mengenaskan.
(Baca: 33 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina Tembus 10.700 Orang)
Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), sampai 8 November 2023 korban jiwa Palestina sudah melampaui 10.700 orang dan korban jiwa Israel sekitar 1.400 orang.
Kemudian korban luka Palestina sekitar 28.800 orang, dan korban luka Israel sekitar 5.400 orang.
Ada juga sekitar 1,5 juta warga Palestina di Jalur Gaza yang terpaksa mengungsi, entah karena rumahnya hancur, atau karena ketakutan dan tidak memiliki pasokan kebutuhan pokok.
(Baca: Dampak Serangan Israel Meluas, Kebutuhan Dana Bantuan Palestina Melonjak)
Di tengah situasi krisis ini ada banyak pihak yang mengumpulkan bantuan untuk Palestina, mulai dari organisasi lokal, organisasi internasional, sampai lembaga pemerintahan.
Adapun dalam sebulan terakhir setidaknya sudah ada 20 negara yang menjanjikan bantuan. Keterangan ini dihimpun Databoks dari pemberitaan media massa, situs resmi badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan situs resmi pemerintah di berbagai negara.
Berikut daftar negara yang mengumumkan komitmen bantuan kemanusiaan untuk Palestina selama periode 8 Oktober-8 November 2023 (konversi ke rupiah dengan kurs tanggal 9 November 2023):
- Uni Eropa: EUR 100 juta atau sekitar Rp1,7 triliun
- Amerika Serikat: USD 100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun
- Jepang: USD 65 juta atau sekitar Rp1,0 triliun
- Jerman: EUR 50 juta atau sekitar Rp837,7 miliar
- Inggris: GBP 30 juta atau sekitar Rp576,4 miliar
- Kanada: CAD 50 juta atau sekitar Rp567,1 miliar
- Uni Emirat Arab: USD 20 juta atau sekitar Rp312,8 miliar
- Norwegia: NOK 200 juta atau sekitar Rp279,9 miliar
- Irlandia: EUR 13 juta atau sekitar Rp217,8 miliar
- Australia: USD 10 juta atau sekitar Rp156,4 miliar
- Yordania: USD 4,3 juta atau sekitar Rp67,3 miliar
- Tiongkok: RMB 15 juta atau sekitar Rp32,2 miliar
- Indonesia: Rp31,9 miliar
- Kuwait: USD 2 juta atau sekitar Rp31,3 miliar
- Arab Saudi: USD 2 juta atau sekitar Rp31,3 miliar
- Spanyol: EUR 1 juta atau sekitar Rp16,8 miliar
- Turki: USD 1 juta atau sekitar Rp15,6 miliar
- Skotlandia: GBP 750 ribu atau sekitar Rp14,4 miliar
- Islandia: ISK 70 juta atau sekitar Rp7,8 miliar
- Thailand: THB 3 juta atau sekitar Rp1,3 miliar
Angka-angka ini hanya mencakup komitmen bantuan dari pemerintah tiap negara sejak awal perang, tidak termasuk nilai bantuan yang diberikan sebelum perang, ataupun bantuan yang dihimpun masyarakat dan organisasi sipil.
Jika ditotalkan, nilai komitmen bantuan dari 20 negara tersebut sekitar Rp7,4 triliun.
Nilai itu masih jauh dari total dana bantuan kemanusiaan yang diperlukan warga Palestina, yang menurut estimasi OCHA total kebutuhannya mencapai Rp19 triliun.
Ada pula negara lain yang diberitakan mengirim bantuan, seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Rwanda, namun nominal bantuannya tidak diumumkan secara rinci.
(Baca: Palestina Butuh Bantuan Rp19 Triliun, Mayoritas untuk Makan)