BBM Naik, Inflasi DKI Jakarta Capai Level Tertinggi dalam Setahun Terakhir

Harga sejumlah barang dan jasa di Jakarta terpantau merangkak naik pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal September 2022. Hal ini mendorong terjadinya lonjakan inflasi yang cukup tinggi di Ibu Kota.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi bulanan DKI Jakarta mencapai 1,21% pada September 2022. Angka ini meningkat 1,32 poin persentase dibandingkan bulan sebelumnya, serta menjadi level tertinggi dalam setahun terakhir.

Menurut BPS, penyumbang utama inflasi DKI Jakarta kali ini adalah komoditas bensin (0,772%), jasa angkutan dalam kota (0,079%), rokok kretek filter (0,026%), dan jasa angkutan udara (0,025%).

Selain itu, harga komoditas bahan makanan dan makanan jadi di Ibu Kota juga meningkat signifikan dan turut mendorong laju inflasi.

Adapun kelompok penyumbang inflasi tertinggi di DKI Jakarta adalah transportasi, dengan andil mencapai 0,95%. Disusul oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan sumbangan inflasi 0,09%, kemudian penyediaan makanan dan minuman/restoran menyumbang 0,04%.

Berikutnya perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,03%, diikuti kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa yang masing-masing juga menyumbang nilai inflasi yang sama. Lalu kelompok air, listrik dan bahan bakar rumah tangga tercatat menyumbang inflasi sebesar 0,02%.

Sementara, sumbangan inflasi terendah diberikan oleh kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil inflasi hanya 0,01%.

(Baca: Ini 10 Kota dengan Inflasi Bulanan Tertinggi pada September 2022)