Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), sarjana ekonomi di Indonesia yang lulus pada 2022 rata-rata meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,37 dari skala 4,00.
IPK adalah angka yang mencerminkan pencapaian belajar mahasiswa sejak ia mulai kuliah sampai lulus. Semakin besar skornya, prestasi akademisnya diasumsikan semakin baik.
(Baca: Rata-rata IPK Sarjana Indonesia di Bawah 3,5)
Jika dirinci berdasarkan wilayah, rata-rata IPK sarjana ekonomi tertinggi berada di Kalimantan Selatan dan Bali.
Pada 2022, sarjana ekonomi di dua provinsi tersebut memiliki rata-rata IPK 3,56, di atas rata-rata nasional.
Provinsi lain yang rata-rata IPK sarjananya tergolong tinggi dalam bidang ekonomi adalah Gorontalo, Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan DI Yogyakarta seperti terlihat pada grafik.
Berikut daftar lengkap rata-rata IPK sarjana ekonomi di seluruh provinsi Indonesia pada 2022:
- Kalimantan Selatan: 3,56
- Bali: 3,56
- Gorontalo: 3,46
- Sulawesi Selatan: 3,46
- Kalimantan Utara: 3,45
- Jambi: 3,44
- Kep. Bangka Belitung: 3,44
- Jawa Timur: 3,43
- Sulawesi Barat: 3,43
- DI Yogyakarta: 3,41
- Jawa Tengah: 3,4
- Sumatera Utara: 3,4
- Riau: 3,4
- Bengkulu: 3,4
- Sumatera Selatan: 3,39
- DKI Jakarta: 3,38
- Aceh: 3,38
- Kalimantan Timur: 3,37
- Jawa Barat: 3,36
- Sumatera Barat: 3,35
- Sulawesi Utara: 3,35
- Banten: 3,34
- Kep. Riau: 3,34
- Lampung: 3,34
- Nusa Tenggara Timur: 3,34
- Sulawesi Tengah: 3,33
- Nusa Tenggara Barat: 3,32
- Maluku Utara: 3,3
- Kalimantan Tengah: 3,29
- Kalimantan Barat: 3,26
- Maluku: 3,25
- Papua Barat: 3,24
- Sulawesi Tenggara: 3,22
- Papua: 3,09
(Baca: Gaji CPNS Sarjana Ekonomi Bisa Tembus Rp18 Juta, Ini Tempat Kerjanya)