Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 40,17 poin atau 0,55% ke level 7.198,61 pada penutupan perdagangan Senin (5/2/2024).
Penurunan ini terjadi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat sepanjang 2023.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 5,05% cumulative-to-cumulative (ctc). Adapun pertumbuhan ekonomi tahun lalu melambat dibandingkan 2022 yang sebesar 5,31% (ctc).
(Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Jadi 5,05% Sepanjang 2023)
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dari 11 sektor industri yang ada, sepuluh sektor kompak turun, dipimpin oleh sektor bahan baku yang merosot 1,85%. Sementara, hanya sektor transportasi & logistik yang meningkat sebesar 0,17% hari ini.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,14 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 33,26 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp11,54 triliun.
Emiten berkode LMAX menjadi top loser hari ini setelah anjlok 10%, diikuti WIDI dan JTPE yang ambles masing-masing 8,11% dan 7,48%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah SURI yang melonjak 24,32%, diikuti PTPS dan CUAN yang masing-masing meningkat 18,03% dan 9,93%.
Sebanyak 335 saham ditutup melemah hari ini, kemudian 231 saham stagnan dan 200 saham menguat.
Adapun mayoritas bursa saham regional Asia sore ini di tutup melemah, antara lain indeks Nikkei menguat 196,19 poin atau 0,54% ke 36.354,19, indeks Hang Seng melemah 23,55 poin atau 0,15% ke 15.510,01, indeks Shanghai melemah 27,96 poin atau 1,02% ke 2.702,19, dan indeks Strait Times melemah 45,48 poin atau 1,43% ke 3.134,29.
(Baca: IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.238, Saham ASII hingga UNVR Ikut Menghijau (Jumat, 2 Februari 2024))