Harga-harga komponen penyumbang inflasi makanan, minuman dan tembakau di Kabupaten Kolaka pada November kemarin berada di angka -0,05%. Angka ini meski turun, namun tetap lebih tinggi dibandingkan penurunan yang tercatat di bulan sebelumnya turun 0,68%. Di antara delapan kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang -0,05% inflasi daerah.
(Baca: Bulan November, Inflasi Makanan, Minuman dan Tembakau di Kota Bau Bau 0,39%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kabupaten Kolaka berada di level 108,2 pada November 2024, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 108,25.
Kabupaten kota ini merupakan wilayah baru yang menjadi basis perhitungan IHK 2024. Sebelumnya, mengacu pada IHK 2018, BPS hanya menghitung 90 kabupaten kota. Sedangkan, mulai 2024 dengan mengacu pada penggunaan tahun dasar 2022, IHK dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH) di 150 Kabupaten/Kota tahun 2022 (2022=100).
Secara historis data inflasi wilayah ini baru tersaji mulai awal tahun 2024. Dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kabupaten Kolaka telah mengalami pertumbuhan 2,4% (year to date/ytd).
(Baca: Pengeluaran Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan di Kota Banda Aceh Bulan November Naik 0,03%)
Hasil survei BPS, data per November 2024, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan enam di bandingkan sub kelompok lainnya.
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per November di Kabupaten Kolaka :
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau -0,05%
- Kelompok makanan -0,11%
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,07%
- Kelompok rokok dan tembakau 0,24%
Dibandingkan dengan 149 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,78% dengan IHK sebesar 108.96 dan terendah terjadi di Kabupaten Jayawijaya turun 0,42% dengan IHK sebesar 115,07. Sementara untuk Kabupaten Kolaka ini menempati urutan 129.
Realisasi inflasi Indonesia turun 0,12% secara bulanan dan -8,4% secara tahunan. Meski tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulanan sebelumnya, tingkat inflasi bulanan ini tidak setinggi periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 2,86%.