Laporan Sonicwell, sebuah perusahaan penyedia solusi keamanan jaringan dan perlindungan data, menunjukkan sejumlah perusahaan global mengalami kebocoran data sepanjang 2020. Deretan nama perusahaan global ternama masuk dalam daftar korban pembobolan data di tahun itu.
Kebocoran data perusahaan mengakibatkan kerugian ratusan juta dolar AS. Dari laporan Sonicwell, Estée Lauder, sebuah perusahaan perawatan kulit dan kosmetik asal Amerika Serikat, berada di posisi teratas sebagai perusahaan yang paling banyak kebobolan data, yaitu sejumlah 440 juta data.
Perusahaan teknologi global pun tak lepas dari jeratan para peretas. Di urutan selanjutnya, sebanyak 280 juta data Microsoft bocor. Sementara Facebook mengalami kebobolan 267 juta datanya.
(Baca: Bocornya Puluhan Juta Data Pengguna E-Commerce Indonesia)
Mengutip Sonicwell, rata-rata tren serangan siber meningkat pada 2020. Mulai dari ancaman terenkripsi hingga serangan ransomware dan internet of things (IoT). Hanya serangan malware yang turun 43% dari 2019.
Ditambah lagi, pandemi Covid-19 membuka peluang bagi para peretas untuk melakukan kejahatan siber. Mereka cenderung memanfaatkan ketakutan dan kebingungan guna menjebak masyarakat.
Pelayanan kesehatan dan pendidikan merupakan industri dengan ancaman malware terbesar selama 2020. Puncaknya terjadi pada September bagi industri pendidikan, serta Oktober untuk industri pelayanan kesehatan.