Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Jembrana, Bali, mencapai 4,51% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,07% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan jumlah penduduk 329.353 jiwa, terdapat 12.900 orang miskin di Jembrana.
Kabupaten Jembrana menduduki peringkat ke-460 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Dibandingkan kabupaten lain di Bali, Jembrana menunjukkan performa yang cukup baik. Tingkat kemiskinan di Jembrana lebih rendah dibandingkan Kabupaten Bangli (5,06%) dan Kabupaten Buleleng (5,39%), namun lebih tinggi dibandingkan Kota Denpasar (2,59%).
(Baca: Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Periode Juni 2024-2025)
Data historis kemiskinan Jembrana menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu 10,49%, sementara terendah pada tahun 2024 sebesar 4,51%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu 29,4%, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2024 yaitu -9,07%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 4,92%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir yaitu 4,93%.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Bali, Kabupaten Jembrana memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kabupaten Tabanan (4,4%), namun memiliki perbedaan signifikan dengan Kota Denpasar (2,59%). Jumlah penduduk miskin di Jembrana lebih rendah dibandingkan Kabupaten Buleleng (36.550 jiwa) dan Kota Denpasar (27.270 jiwa).
Kabupaten Bangli
Kabupaten Bangli mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 5,06%, menempatkannya pada urutan ke-441 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Bangli mencapai 11.790 jiwa dari total populasi 259.392 jiwa. Garis kemiskinan di Bangli adalah Rp 465.572 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 32,27 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di Bangli menunjukkan angka positif dengan pertumbuhan penduduk 1,08% dan pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar 6,67%.
Kabupaten Buleleng
Kabupaten Buleleng memiliki persentase kemiskinan 5,39% dan menduduki peringkat ke-426 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 36.550 jiwa dari total 826.193 jiwa. Garis kemiskinan di Buleleng tercatat sebesar Rp 570.129 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp 50,79 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Buleleng mengalami penurunan turun 0,49%, namun pertumbuhan pendapatan per kapita mencapai 7,14%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Lima Puluh Kota 2015-2024)
Kota Denpasar
Kota Denpasar memiliki persentase kemiskinan yang terendah dibandingkan wilayah lain di Bali, yaitu 2,59% dan berada pada urutan ke-507 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Denpasar tercatat 27.270 jiwa dari total populasi 670.210 jiwa. Garis kemiskinan di Denpasar merupakan yang tertinggi di Bali, mencapai Rp 820.512 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 86,42 juta per tahun. Kota Denpasar menunjukkan pertumbuhan positif dengan pertumbuhan penduduk 1,4% dan pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar 7,62%.
Kabupaten Gianyar
Kabupaten Gianyar memiliki persentase kemiskinan 4% dan menempati urutan ke-483 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 21.450 jiwa dari total 507.746 jiwa. Garis kemiskinan di Gianyar tercatat sebesar Rp 500.797 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 62,69 juta per tahun. Kabupaten Gianyar menunjukkan pertumbuhan positif dengan pertumbuhan penduduk 0,83% dan pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar 7,61%.
Kabupaten Klungkung
Kabupaten Klungkung memiliki persentase kemiskinan 5,3% dan menempati urutan ke-430 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 9.680 jiwa dari total 222.763 jiwa. Garis kemiskinan di Klungkung tercatat sebesar Rp 411.010 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 52,62 juta per tahun. Kabupaten Klungkung menunjukkan pertumbuhan positif dengan pertumbuhan penduduk 1,03% dan pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar 9,05%.
Kabupaten Tabanan
Kabupaten Tabanan memiliki persentase kemiskinan 4,4% dan menempati urutan ke-464 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 20.160 jiwa dari total 476.472 jiwa. Garis kemiskinan di Tabanan tercatat sebesar Rp 601.963 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 59,12 juta per tahun. Kabupaten Tabanan menunjukkan pertumbuhan positif dengan pertumbuhan penduduk 1,09% dan pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar 7,94%.