Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Rabu Malam, Tingkat Aktivitas di Level Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Rabu (17/9/2025) pukul 00.33 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 6 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 2.023 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 61 detik.
(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 17 September 2025 pukul 18.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 60 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 5,1-24,2 milimeter dan lama gempa 37-58 detik.
Kemudian, 52 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,9-10,8 milimeter dan lama gempa 28-60 detik serta 1 kali harmonik dengan amplitudo 1,4 milimeter dan lama gempa 209 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 6.125 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.454 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 274 kali.
(Baca: Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Berikut Jumlah Penduduk Cianjur 2024)