Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Empat Lawang pada tahun 2024 sebesar 10,78%. Jumlah ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,8%. Dengan jumlah penduduk 336.158 jiwa, terdapat 28.420 penduduk miskin di kabupaten ini.
Secara pertumbuhan, persentase kemiskinan mengalami penurunan turun 8,64% dari tahun 2023 ke 2024. Penurunan ini lebih baik dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir yang menunjukkan fluktuasi, namun secara umum sedikit naik. Jika dibandingkan dengan 5 tahun terakhir, penurunan ini menunjukkan perbaikan yang signifikan. Secara peringkat, Empat Lawang berada di urutan ke-211 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Indonesia Impor Mineral Fuels, Mineral Oils Senilai US$ 274,81 Juta dari Brunei Darussalam pada 2023)
Data historis kemiskinan menunjukkan angka tertinggi terjadi pada tahun 2007, yaitu 23,5%. Angka terendah terjadi pada tahun 2024, yaitu 10,78%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2022, yaitu -9,89%, sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2021, yaitu 5,7%. Peringkat Empat Lawang di tingkat nasional juga mengalami pergeseran. Pada tahun 2007, kabupaten ini berada di urutan ke-135, dan sempat mencapai urutan ke-174 pada tahun 2021 sebelum akhirnya berada di urutan ke-211 pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Empat Lawang menunjukkan posisi yang cukup baik. Kabupaten/kota lain seperti Kota Lubuk Linggau (11,14%), Kabupaten Ogan Ilir (12,3%), dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (12,08%) memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi. Sementara itu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (9,86%), Kabupaten Ogan Komering Ulu (10,68%), dan Kota Prabumulih (10,13%) memiliki persentase kemiskinan lebih rendah.
Kota Lubuk Linggau
Kota ini memiliki persentase kemiskinan 11,14%, menempatkannya di urutan ke-200 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 27.650 jiwa. Jumlah penduduk Kota Lubuk Linggau adalah 245.287 jiwa, menunjukkan proporsi penduduk miskin yang lebih tinggi dibandingkan Empat Lawang jika dilihat dari total populasi. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp598.850,00 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp35,43 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk 2,41%.
Kabupaten Ogan Ilir
Kabupaten ini mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 12,3%, menempatkannya pada urutan ke-157 di Indonesia. Dengan populasi 443.361 jiwa, terdapat 55.490 penduduk miskin. Garis kemiskinan di Ogan Ilir adalah Rp589.012,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita sebesar Rp34,95 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya 1,93%. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah penduduknya lebih besar dibandingkan Empat Lawang, proporsi penduduk miskin juga lebih tinggi.
(Baca: BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Bengkulu Turun 3,13%(Data Maret 2025))
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ilir memiliki persentase kemiskinan 12,08% dan berada di peringkat ke-164 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 106.370 jiwa. Dari total penduduk 786.703 jiwa, terlihat bahwa jumlah penduduk miskin di kabupaten ini jauh lebih tinggi dibandingkan Empat Lawang. Pendapatan per kapita sebesar Rp 473.057,00 per kapita per bulan, sedangkan garis kemiskinan mencapai Rp 34.945.000,00 per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduknya 1,58%.
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Kabupaten ini memiliki persentase kemiskinan sebesar 9,86% yang menempatkannya di urutan ke-242 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 37.810 jiwa. Dengan jumlah penduduk 422.566 jiwa, proporsi penduduk miskin relatif lebih rendah. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp436.420,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp27,72 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk 0,88%.
Kabupaten Ogan Komering Ulu
Persentase kemiskinan di kabupaten ini mencapai 10,68%, menempatkannya di urutan ke-219 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 41.540 jiwa. Dari total populasi 387.348 jiwa, persentase ini menunjukkan kondisi yang hampir setara dengan Empat Lawang. Pendapatan per kapita di Ogan Komering Ulu adalah yang tertinggi di antara kabupaten/kota pembanding, yaitu Rp53,43 juta per tahun, sementara garis kemiskinan mencapai Rp563.523,00 per kapita per bulan. Pertumbuhan jumlah penduduk 1,94%.
Kota Prabumulih
Kota ini mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 10,13% dan menempati urutan ke-239 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskinnya adalah 20.410 jiwa. Dengan total penduduk 211.395 jiwa, Prabumulih menunjukkan proporsi penduduk miskin yang relatif lebih rendah dibandingkan kabupaten lain dalam perbandingan ini. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp650.002,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp51,81 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk 2,98%.