Indonesia Impor Mineral Fuels, Mineral Oils Senilai US$ 274,81 Juta dari Brunei Darussalam pada 2023

1
Agus Dwi Darmawan 07/11/2025 09:25 WIB
Image Loader
Memuat...
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Brunei Darussalam pada 2023
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Brunei Darussalam senilai US$ 317,13 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut semakin jatuh 51.74% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 657,17 juta.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Brunei Darussalam, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 20,1 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 657,17 juta.

(Baca: Keadaan Angkatan Kerja di Kabupaten Pasuruan pada 2024)

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Brunei Darussalam, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 20 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Brunei Darussalam. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation
  2. Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation. Dalam klasifikasi tradmap, Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation masuk kategori produk HS dengan kode 27. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan bituminous substances dan mineral

    Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 274,81 juta. Nilai impor Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation; bituminous substances; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 580,71 juta.

  3. Organic chemicals
  4. (Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Aceh Singkil 2015-2024)

    Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Organic chemicals. Nilai impor dari Brunei Darussalam pada 2023 tercatat US$ 33,25 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 55.542 ribu.

  5. Salt
  6. Masuk dalam kode HS 25, Salt merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan sulphur, earths and stone dan plastering materials, lime and cement. Indonesia mengimpor US$ 5,85 juta, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 19.096 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Salt dari -4 negara. Impor Salt dari negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah China, Türkiye, United States of America, Germany dan India.

  7. Fertilisers
  8. Di urutan ke keempat adalah Fertilisers dalam kategori produk dengan kode HS 31. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 1,5 juta atau mencatatkan peningkatan karena pada tahun sebelumnya Indonesia tidak dilaporkan adanya impor dari negara ini. Impor Fertilisers yang terbesar saat ini masih berasal dari Brunei Darussalam. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Fertilisers Indonesia adalah China, Canada, United States of America, Morocco dan Saudi Arabia.

  9. Plastics
  10. Impor produk lainnya adalah Plastics sebanyak US$ 1,28 juta. Nilai impor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 1.166 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Plastics dari -4 negara. Impor Plastics dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Plastics adalah China, United States of America, Germany, Korea, Republic of dan Belgium.

Data Populer

Loading...