Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Bungo, Jambi sebesar 5,06% pada tahun 2024. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,29%. Dengan jumlah penduduk 376.913 jiwa, terdapat 20.040 jiwa penduduk miskin di Kabupaten Bungo.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kabupaten Bungo berfluktuasi. Angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 5,12%, sedangkan angka tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 11,64%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2008 dengan -32,9%, dan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2021 sebesar 7,41%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 5,24%, kondisi terkini lebih baik. Namun, jika dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 5,58%, kondisi terkini masih perlu ditingkatkan. Secara nasional, Kabupaten Bungo berada di peringkat 441 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Muaro Jambi | 2004 - 2024)
Dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Jambi dengan persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Bungo menunjukkan posisi yang cukup baik. Kabupaten Muaro Jambi memiliki persentase kemiskinan 3,65%, Kota Sungai Penuh 2,92%, Kabupaten Tebo 6,12%, Kabupaten Kerinci 6,93%, dan Kota Jambi 7,73%. Penurunan persentase kemiskinan di Kabupaten Bungo turun 4,35% lebih baik dibandingkan Kota Sungai Penuh (-2,67%), namun lebih rendah dari Kabupaten Muaro Jambi (-17,61%).
Kota Jambi
Kota Jambi menduduki peringkat 321 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 7,73%. Jumlah penduduk miskin mencapai 47.250 jiwa dari total 641.022 penduduk. Garis kemiskinan di kota ini mencapai Rp 757.014 per kapita per bulan. Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari pendapatan per kapita adalah Rp 68,29 juta per tahun, menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 1,16% menandakan kota ini terus berkembang. Penurunan angka kemiskinan turun 6,19% mengindikasikan adanya perbaikan signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Kabupaten Kerinci
Dengan persentase kemiskinan 6,93%, Kabupaten Kerinci berada di peringkat 353 secara nasional. Kabupaten ini memiliki 16.830 penduduk miskin dari total populasi 270.576 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Kerinci tercatat sebesar Rp 606.095 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 57,34 juta per tahun, dan mengalami pertumbuhan sebesar 9,12%. Penurunan persentase kemiskinan turun 8,09% mencerminkan upaya yang efektif dalam mengurangi jumlah penduduk miskin. Pertumbuhan penduduk sebesar 2,44% menunjukkan perkembangan wilayah yang stabil.
Kabupaten Muaro Jambi
Kabupaten Muaro Jambi mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 3,65%, menempatkannya di peringkat 493 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 17.480 jiwa dari total 449.751 penduduk. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 617.948 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 95,33 juta per tahun. Penurunan persentase kemiskinan turun 17,61% merupakan pencapaian tertinggi dibandingkan kabupaten lain yang berdekatan, didukung oleh pertumbuhan penduduk sebesar 3,23%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Tasikmalaya 2015-2024)
Kota Sungai Penuh
Kota Sungai Penuh memiliki persentase kemiskinan terendah di antara wilayah sekitarnya, yaitu 2,92%, yang menempatkannya di peringkat 506 secara nasional. Dengan jumlah penduduk 101.716 jiwa, terdapat 2.600 penduduk miskin. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp 610.141 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 101,94 juta per tahun. Penurunan persentase kemiskinan turun 2,67% sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang stabil sebesar 0,86%.
Kabupaten Tebo
Kabupaten Tebo mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 6,12%, menempatkannya di peringkat 397 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 22.480 jiwa dari total populasi 367.251 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 590.573 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 67,3 juta per tahun. Penurunan persentase kemiskinan turun 5,26% seiring dengan pertumbuhan penduduk sebesar 2,04%.