Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar 6,67 persen pada tahun 2024. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6,95 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat 2.980 jiwa dari total 50.703 penduduk.
Kabupaten Kepulauan Anambas menunjukkan penurunan angka kemiskinan sebesar 4,03 persen. Dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Kepulauan Riau, penurunan ini menempatkan Anambas pada urutan yang cukup baik, meskipun masih ada wilayah lain dengan capaian lebih signifikan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Kotamobagu Periode 2007 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kepulauan Anambas. Persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar 3,95 persen, sementara tertinggi pada tahun 2022 mencapai 7,51 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2011 dengan -17,71 persen dan tertinggi pada tahun 2015 sebesar 34,01 persen. Secara nasional, urutan persentase kemiskinan Anambas bergeser dari 482 pada tahun 2010 menjadi 370 pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kepulauan Riau yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kepulauan Anambas menunjukkan karakteristik yang unik. Kabupaten Bintan, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Natuna memiliki dinamika kemiskinan yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan sosial yang spesifik di masing-masing wilayah.
Kabupaten Bintan
Dengan persentase kemiskinan 5,44 persen, Bintan menduduki peringkat 423 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Bintan mencapai 9.170 jiwa dari total penduduk 178.826 jiwa. Garis kemiskinan di Bintan tercatat sebesar Rp 496.764,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 180,54 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin di Bintan mengalami penurunan sebesar 7 persen.
Kota Tanjung Pinang
Persentase kemiskinan di Kota Tanjung Pinang adalah 6,86 persen, menempatkannya pada urutan 360 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 15.390 jiwa dari total 237.580 penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 12,9 persen. Garis kemiskinan di kota ini mencapai Rp 798.218,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 105,38 juta per tahun.
Kabupaten Karimun
Karimun mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 5,78 persen, dengan peringkat 408 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 13.990 jiwa dari total populasi 272.391 jiwa. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 2,37 persen. Garis kemiskinan berada pada angka Rp 492.654,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 69,61 juta per tahun.
(Baca: Keadaan Angkatan Kerja di Kabupaten Banjarnegara pada 2024)
Kabupaten Lingga
Kabupaten Lingga memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi, yaitu 9,99 persen, menempatkannya pada urutan 240 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 9.020 jiwa dari total 101.978 penduduk. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan yang signifikan sebesar 11,39 persen. Garis kemiskinan di Lingga mencapai Rp 562.906,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 54,94 juta per tahun.
Kabupaten Natuna
Dengan persentase kemiskinan 5,04 persen, Natuna menduduki peringkat 443 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Natuna mencapai 4.170 jiwa dari total penduduk 84.017 jiwa. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 3,02 persen. Garis kemiskinan di Natuna adalah Rp 501.927,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 264,90 juta per tahun, menjadikannya yang tertinggi dibandingkan kabupaten lain.