Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Tengah sedikit naik menjadi 11,8 persen pada tahun 2024. Kenaikan ini setara dengan 49.210 jiwa penduduk miskin dari total 367.798 jiwa penduduk. Terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 2.120 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan persentase kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 2,61 persen. Secara peringkat di Pulau Sumatera, kabupaten ini berada di urutan ke-46. Sementara secara nasional, berada di urutan ke-181 dari 514 kabupaten/kota.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Muna Barat Periode 2016 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi persentase kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Tengah selama periode 2004-2024. Persentase tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 31,47 persen. Sedangkan persentase terendah terjadi pada tahun 2023 sebesar 11,5 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan penurunan kemiskinan sebesar 29,56 persen, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2007 dengan penurunan kemiskinan sebesar 6,69 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 11,67 persen, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 12,01 persen, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Maluku Tengah 2016-2025)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki angka yang cukup kompetitif. Kabupaten Batu Bara memiliki persentase 10,94 persen, Kota Gunung Sitoli 14,72 persen, Kabupaten Nias 14,89 persen, Kabupaten Samosir 11,63 persen, Kota Sibolga 11,39 persen, dan Kota Tanjung Balai 11,97 persen.
Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara berada di urutan ke-204 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 10,94 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 47.660 jiwa dari total populasi 465.286 jiwa. Pertumbuhan kemiskinan mengalami penurunan sebesar 3,09 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp591.201,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp10,82 juta per tahun, mengalami pertumbuhan sebesar 6,41 persen. Kabupaten ini menunjukkan performa yang cukup baik dalam menekan angka kemiskinan dibandingkan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Kota Gunung Sitoli
Kota Gunung Sitoli mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 14,72 persen, menempatkannya pada urutan ke-102 di tingkat nasional. Dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 22.160 jiwa dari total populasi 138.184 jiwa, kota ini memiliki tantangan yang signifikan dalam mengatasi kemiskinan. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp493.644,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp5,04 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin naik tipis 0,59 persen, kontras dengan pertumbuhan kemiskinan yang turun tipis 0,41 persen.
Kabupaten Nias
Kabupaten Nias menduduki peringkat ke-100 secara nasional dengan persentase kemiskinan sebesar 14,89 persen. Jumlah penduduk miskin mencapai 21.740 jiwa dari total populasi 147.614 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat sebesar Rp520.024,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp3,41 juta per tahun. Terjadi penurunan pertumbuhan kemiskinan sebesar 1,14 persen. Pertumbuhan pendapatan perkapita 7,82 persen.
Kabupaten Samosir
Dengan persentase kemiskinan 11,63 persen, Kabupaten Samosir berada pada urutan ke-187 di Indonesia. Terdapat 14.850 jiwa penduduk miskin dari total 148.123 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp455.397,00 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp4,26 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin turun tipis 0,07 persen.
Kota Sibolga
Kota Sibolga memiliki persentase kemiskinan 11,39 persen dan menempati urutan ke-194 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 9.990 jiwa dari total populasi 99.747 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini cukup tinggi, yaitu Rp612.818,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp7,85 juta per tahun, yang menunjukkan potensi ekonomi yang lebih baik dibandingkan beberapa kabupaten lain.
Kota Tanjung Balai
Kota Tanjung Balai mencatat persentase kemiskinan sebesar 11,97 persen, berada di urutan ke-170 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 22.250 jiwa dari total populasi 186.150 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp592.573,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp6,58 juta per tahun. Pertumbuhan pendapatan perkapita 7,45 persen, sedangkan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 0,89 persen.