Pemerintah telah menetapkan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sebagai titik Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN menggantikan DKI Jakarta yang telah menjadi ibu kota sejak 1945.
Proses penempatan IKN juga bakal dimulai 2024 mendatang. Pemerintah telah menyiapkan skema pemindahan para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dilansir laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), ASN, TNI, dan Polri yang dipindahkan mencapai 16.990 orang pada tahap pertama atau 2024. Nantinya, secara keseluruhan ada 970 ribu ASN pusat yang akan dipindah.
Kawasan Strategis Nasional (KSN) IKN mencapai 256.142 hektare, yang mencakup 199.962 hektare kawasan pengembangan IKN, serta 56.180 hektare kawasan IKN. Sementara luas kawasan inti pusat pemerintahan sebesar 6.596 hektare.
Daerah tersebut diprediksi akan kedatangan banyak penduduk baru. Lantas, bagaimana proyeksi penduduknya secara keseluruhan di Kalimantan Timur?
Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun data penduduk Kalimantan Timur melalui Sensus Penduduk (SP) 2020. Dari data ini, BPS mengembangkan proyeksinya hingga 2050 mendatang.
Pada 2020 lalu, jumlah penduduk Kalimantan Timur tercatat sebesar 3,75 juta orang. Setahun berjalan, jumlah penduduk mencapai 3,8 juta penduduk.
BPS memprediksi pada 2022 daerah tersebut mengalami penambahan hingga 50 ribu penduduk, atau secara total 3,85 juta penduduk.
Pada 2024, tahap pertama pemindahan ASN dan unsur lainnya ke IKN, diproyeksikan mencapai 4,04 juta penduduk. Dari pola proyeksi, BPS memprediksikan penambahan penduduk di Kalimantan Timur berkisar 200 ribu per tahun di awal pemindahan IKN.
Namun, penambahan penduduk pada 2031 ke atas diproyeksikan bertambah 50-100 ribu penduduk per tahun. Per 2050, jumlah penduduknya diproyeksikan mencapai 6,7 juta penduduk, seperti terlihat pada grafik di atas.
(Baca juga: 10 Subproyek IKN Terbesar, dari Infrastruktur sampai Rehabilitasi Hutan)