Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Belu pada 2024 sebesar 13,86%. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,44% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 32.570 jiwa dari total 231.452 jiwa penduduk.
Secara historis, persentase kemiskinan di Belu fluktuatif selama periode 2004-2024. Angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 21,02%, sedangkan terendah pada tahun 2024 yaitu 13,86%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu -11,27%, sedangkan tertinggi pada tahun 2015 yaitu 18,05% akibat anomali kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 14,33%, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 14,65%, angka kemiskinan saat ini juga lebih rendah. Peringkat kemiskinan Kabupaten Belu secara nasional adalah 126 dari 514 kabupaten/kota.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Tebo Periode 2004 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Belu memiliki kondisi yang bervariasi. Kabupaten Malaka memiliki persentase kemiskinan sedikit lebih tinggi yaitu 13,92%, sementara Kabupaten Nagekeo memiliki persentase kemiskinan lebih rendah yaitu 12,3%. Kabupaten Manggarai Barat memiliki persentase kemiskinan tertinggi di antara kelompok ini, yaitu 16,74%.
Kabupaten Malaka
Kabupaten Malaka menempati urutan ke-123 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan, dengan angka 13,92%. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 28.540 jiwa dari total populasi 204.735 jiwa. Garis kemiskinan di Malaka tercatat sebesar Rp 474,85 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Malaka mencapai Rp 19,48 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di kabupaten ini adalah 2,48%.
Kabupaten Manggarai Barat
Dengan persentase kemiskinan 16,74%, Manggarai Barat berada di peringkat ke-79 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 50.680 jiwa dari total 282.943 jiwa. Garis kemiskinan di Manggarai Barat adalah Rp 458,83 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 16,63 juta per tahun. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 2,55%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Padang Lawas Periode 2009 - 2024)
Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai memiliki persentase kemiskinan 19,01%, menempatkannya pada peringkat ke-58 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.390 jiwa dari total populasi 342.558 jiwa. Garis kemiskinan di Manggarai tercatat Rp 454,63 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Manggarai mencapai Rp 17,77 juta per tahun, dengan pertumbuhan penduduk 2,65%.
Kabupaten Nagekeo
Kabupaten Nagekeo memiliki persentase kemiskinan sebesar 12,3%, berada pada peringkat ke-157 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini tercatat 18.680 jiwa dari total 165.098 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Nagekeo mencapai Rp 487,81 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Nagekeo adalah Rp 17,05 juta per tahun. Kabupaten ini mengalami penurunan pertumbuhan penduduk turun 1,03%.
Kabupaten Ngada
Kabupaten Ngada mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 11,87%, menempatkannya pada posisi ke-178 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 20.480 jiwa dari total populasi 171.865 jiwa. Garis kemiskinan di Ngada adalah Rp 489,14 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Ngada mencapai Rp 25,67 juta per tahun, dengan pertumbuhan penduduk 0,97%.
Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka memiliki persentase kemiskinan 11,89%, berada di peringkat ke-175 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 38.730 jiwa dari total populasi 340.916 jiwa. Garis kemiskinan di Sikka adalah Rp 434,07 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Sikka mencapai Rp 19,85 juta per tahun, dengan pertumbuhan penduduk 2,16%.