Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Tuban pada tahun 2024 sebesar 14,36 persen, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 14,91 persen. Dengan jumlah penduduk 1.261.691 jiwa, terdapat 171.240 jiwa penduduk miskin di Tuban.
Dibandingkan kabupaten lain di Jawa Timur, penurunan persentase kemiskinan Tuban sebesar 3,69 persen menempatkannya pada urutan ke-109 secara nasional. Angka ini menunjukkan perkembangan yang positif, namun masih ada tantangan untuk menurunkan angka kemiskinan lebih lanjut. Tahun 2024, peringkat ini sedikit naik dari tahun 2023 yang berada di peringkat 107.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kapuas Periode 2004 - 2024)
Jika melihat data historis kemiskinan Kabupaten Tuban periode 2004-2024, terlihat fluktuasi yang cukup signifikan. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu 30,52 persen, sementara terendah pada tahun 2019 sebesar 14,58 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu 9,12 persen dan terendah pada tahun 2009 yaitu -10,95 persen. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 14,76 persen, kondisi saat ini lebih baik. Namun, jika dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 15,30 persen, kondisi saat ini sedikit lebih rendah.
Data perbandingan dengan kabupaten lain di Jawa Timur menunjukkan bahwa persentase kemiskinan Kabupaten Tuban berada di antara Kabupaten Ngawi (13,81 persen) dan Kabupaten Bangkalan (18,66 persen). Upaya penanggulangan kemiskinan perlu terus dilakukan agar Kabupaten Tuban dapat menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Bangkalan memiliki persentase kemiskinan 18,66 persen, berada di urutan ke-59 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 190.940 jiwa dari total penduduk 1.02 juta jiwa. Garis kemiskinan di Bangkalan mencapai Rp547.017,00 per kapita per bulan. Pertumbuhan ekonomi sedikit terkoreksi dengan penurunan 1,75 persen. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp26.06 juta per tahun, dengan pertumbuhan 2,59 persen. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 2,91 persen.
Kabupaten Ngawi
Kabupaten Ngawi mencatatkan persentase kemiskinan 13,81 persen, menduduki peringkat ke-127 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin adalah 116.470 jiwa dari total populasi 905.663 jiwa. Garis kemiskinan di Ngawi adalah Rp445.865,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 7,71 persen. Pertumbuhan penduduk sedikit naik dengan angka 0,45 persen. Pendapatan per kapita mencapai Rp29.34 juta per tahun, mengalami pertumbuhan 6,26 persen. Penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 3,98 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kepulauan Sula 2015-2024)
Kabupaten Pacitan
Kabupaten Pacitan memiliki persentase kemiskinan 13,08 persen, menempatkannya pada urutan ke-143 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 73.030 jiwa dari total 594.071 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Pacitan adalah yang terendah di antara kabupaten lain yang dibandingkan, yaitu Rp370.643,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,12 persen. Pendapatan per kapita sebesar Rp35.09 juta per tahun, mencatat pertumbuhan 5,87 persen. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 4,16 persen. Jumlah penduduk sedikit menurun 0,92 persen.
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Pamekasan memiliki persentase kemiskinan 13,41 persen, berada pada peringkat ke-136 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 123.460 jiwa dari total penduduk 889.798 jiwa. Garis kemiskinan di Pamekasan mencapai Rp467.493,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 8,44 persen. Pertumbuhan penduduk naik 1,49 persen. Pendapatan per kapita sebesar Rp25.42 juta per tahun, mengalami pertumbuhan 6,64 persen. Penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 2,35 persen.
Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Probolinggo memiliki persentase kemiskinan 16,45 persen, menduduki peringkat ke-80 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 197.110 jiwa dari total populasi 1.19 juta jiwa. Garis kemiskinan di Probolinggo mencapai Rp537.724,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 4,56 persen. Pertumbuhan penduduk naik 1,56 persen. Pendapatan per kapita sebesar Rp38.53 juta per tahun, mencatat pertumbuhan 7,03 persen. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 3,86 persen.
Kabupaten Sumenep
Kabupaten Sumenep memiliki persentase kemiskinan 17,78 persen, berada pada urutan ke-67 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 196.420 jiwa dari total penduduk 1.14 juta jiwa. Garis kemiskinan di Sumenep mencapai Rp506.569,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 7,36 persen. Pertumbuhan penduduk sedikit mengalami koreksi dengan naik 0,18 persen. Pendapatan per kapita sebesar Rp39.21 juta per tahun, mencatat pertumbuhan 4,65 persen. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 4,7 persen.