Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Batang Hari, Jambi sebesar 8,63% pada tahun 2024. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,45%. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini tercatat sebanyak 23.740 jiwa dari total populasi 306.652 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di Jambi, penurunan persentase kemiskinan di Batang Hari lebih signifikan. Pertumbuhannya turun 8,68%. Namun, Batang Hari masih berada di peringkat 284 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Pangkal Pinang | 2004 - 2024)
Jika melihat data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Batang Hari terjadi pada tahun 2004, yaitu 19,01%. Angka terendah tercatat pada tahun 2024, yaitu 8,63%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2007 turun 10,35%, sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 4,15%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 9,24%, sedangkan dalam lima tahun terakhir adalah 9,50%.
Berikut perbandingan dengan kabupaten/kota tetangga di Jambi yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan: Kota Jambi, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Data ini memberikan gambaran komparatif mengenai kondisi sosio-ekonomi di wilayah tersebut.
Kota Jambi
Kota Jambi memiliki persentase penduduk miskin 7,73%, menduduki peringkat 321 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 47.250 jiwa dari total 641.022 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini mencapai Rp757.014,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp68,29 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi Kota Jambi menunjukkan dinamika yang menarik dengan peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,16%. Penurunan angka kemiskinan menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini selaras dengan pertumbuhan pendapatan per kapita yang juga mengalami kenaikan.
(Baca: Jumlah Proyek Investasi PMA di Papua Barat | 2024)
Kabupaten Merangin
Kabupaten Merangin memiliki persentase kemiskinan 8,40%, dengan peringkat 293 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 33.490 jiwa dari total populasi 393.299 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp617.011,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Merangin tercatat sebesar Rp68,21 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk Merangin tercatat positif sebesar 2,51%, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah ini. Seiring dengan itu, terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 5,62%, mengindikasikan efektivitas program-program pengentasan kemiskinan yang dijalankan.
Kabupaten Sarolangun
Kabupaten Sarolangun memiliki persentase penduduk miskin sebesar 8,36% dan menduduki peringkat 294 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Sarolangun tercatat 26.540 jiwa dari total 310.287 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini berada di angka Rp607.306,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk Sarolangun adalah sebesar Rp74,06 juta per tahun. Kabupaten ini mencatatkan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup signifikan, yakni sebesar 2,41%. Meskipun demikian, persentase kemiskinan juga mengalami penurunan sebesar 2,11%, mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sarolangun mampu memberikan dampak positif dalam mengurangi tingkat kemiskinan.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki persentase kemiskinan 9,54%, menempatkannya pada peringkat 253 secara nasional. Dengan jumlah penduduk miskin 33.120 jiwa dari total populasi 334.316 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat Rp575.337,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Tanjung Jabung Barat mencapai Rp166,33 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk menunjukkan angka 1,79%, sementara persentase kemiskinan mengalami penurunan sebesar 2,55%. Hal ini menunjukkan bahwa program-program pembangunan di Tanjung Jabung Barat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Kabupaten Tanjung Jabung Timur mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 10,14%, menempatkannya di peringkat 237 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 21.860 jiwa dari total 243.796 jiwa. Garis kemiskinan berada pada angka Rp592.432,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita penduduk Tanjung Jabung Timur adalah sebesar Rp114,22 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk cukup tinggi, yakni sebesar 2,64%. Persentase kemiskinan juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, sebesar 6,54%. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Tanjung Jabung Timur memberikan dampak positif dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.