Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Tegal pada tahun 2024 sebesar 7,64%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,68%. Dengan jumlah penduduk 293.818 jiwa, terdapat 19.170 penduduk miskin di kota ini. Penurunan ini setara dengan 0,52% dibandingkan tahun lalu.
Dalam rentang waktu 2004-2024, persentase kemiskinan tertinggi di Kota Tegal terjadi pada tahun 2008, yaitu 11,28%, sedangkan terendah pada tahun 2019 sebesar 7,47%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 16,07% dan pertumbuhan terendah pada tahun 2013 turun 11,95%. Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Secara nasional, Kota Tegal berada pada urutan ke-325 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sumedang Periode 2004 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kota Tegal menunjukkan angka yang relatif moderat. Kabupaten Batang memiliki persentase 8,73%, Kabupaten Kudus 7,23%, Kabupaten Semarang 6,96%, Kabupaten Sukoharjo 7,47%, Kota Surakarta 8,31%, dan Kabupaten Temanggung 8,67%.
Kabupaten Batang
Kabupaten Batang menduduki peringkat ke-279 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 8,73%. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.850 jiwa dari total populasi 849.686 jiwa. Garis kemiskinan di Batang tercatat sebesar Rp 412.196,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Batang adalah Rp 36,26 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 1,6%, sementara pertumbuhan ekonomi mencapai 7,75%.
Kabupaten Kudus
Dengan persentase kemiskinan 7,23%, Kabupaten Kudus berada di peringkat ke-337 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Kudus mencapai 65.690 jiwa dari total penduduk 874.796 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 550.075,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Kudus cukup tinggi, yaitu Rp 145,60 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin sedikit meningkat sebesar 0,81%, dan pertumbuhan ekonominya 4,93%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan | 2004 - 2024)
Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang memiliki persentase kemiskinan 6,96% dan menduduki peringkat ke-349 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 76.870 jiwa dari total populasi 1.085.196 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini mencapai Rp 520.639,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Semarang adalah Rp 60,18 juta per tahun. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 1,89%, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,16%.
Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 7,47% dan berada di peringkat ke-327 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Sukoharjo adalah 68.150 jiwa dari total 913.950 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp 501.693,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Sukoharjo mencapai Rp 53,09 juta per tahun. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,93%, dengan pertumbuhan ekonomi 6,43%.
Kota Surakarta
Kota Surakarta memiliki persentase kemiskinan 8,31% dan berada di peringkat ke-297 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 43.280 jiwa dari total populasi 588.419 jiwa. Garis kemiskinan di Surakarta relatif tinggi, yaitu Rp 638.102,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Surakarta adalah Rp 122,53 juta per tahun. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 1,39%, sementara pertumbuhan ekonomi mencapai 6,63%.
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung mencatat persentase kemiskinan sebesar 8,67% dan menempati peringkat ke-281 secara nasional. Jumlah penduduk miskin sebanyak 68.770 jiwa dari total populasi 820.736 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 416.086,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Temanggung adalah Rp 35,49 juta per tahun. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 5,74%, dengan pertumbuhan ekonomi 6,62%.