Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tahun 2024 sebesar 9,58%. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,02% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin mencapai 73.030 jiwa dari total 822.763 jiwa penduduk.
Dibandingkan kabupaten lain di Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone berada di urutan tengah dalam persentase kemiskinan. Secara nasional, Kabupaten Bone menempati urutan ke-251. Penurunan ini patut diapresiasi, namun perlu diingat bahwa tantangan kemiskinan masih ada.
(Baca: Maret 2025, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Kalimantan Barat Rp.622,88 Ribu /Kapita/Bulan)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Bone. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 18,78%, sementara terendah pada tahun 2024 yaitu 9,58%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2009 dengan -12,45%, dan tertinggi pada tahun 2006 dengan 14,65%. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata persentase kemiskinan di Kabupaten Bone adalah 10,21%, sedangkan dalam lima tahun terakhir adalah 10,39%.
Dibandingkan dengan kabupaten tetangga di Sulawesi Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Bone menunjukkan beberapa perbedaan. Penting untuk dicatat bahwa setiap daerah memiliki karakteristik dan tantangan unik dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Analisis lebih mendalam terhadap faktor-faktor penyebab kemiskinan di masing-masing daerah diperlukan untuk merumuskan strategi yang efektif.
Kabupaten Barru
Kabupaten Barru memiliki persentase kemiskinan 8,31%, berada di urutan ke-297 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 14.640 jiwa dari total 195.385 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Barru mencapai Rp 417.396 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 52,27 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 1,77% dan pertumbuhan penduduk 1,05%.
Kabupaten Kepulauan Selayar
Dengan persentase kemiskinan 10,79%, Kepulauan Selayar menduduki peringkat ke-209 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin sebanyak 14.940 jiwa dari total populasi 142.464 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 468.755 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp 58,45 juta per tahun. Terjadi penurunan signifikan pada angka kemiskinan sebesar 12,06%, sementara pertumbuhan penduduk tercatat 0,79%.
(Baca: 16,71% Penduduk di Kabupaten Maluku Tengah Masuk Kategori Miskin)
Kabupaten Maros
Kabupaten Maros mencatatkan persentase kemiskinan 9,32% dan berada di urutan ke-257 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 34.000 jiwa dari total 404.979 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Maros lebih tinggi, yaitu Rp 530.070 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 69,21 juta per tahun. Angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 3,42%, dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, yaitu 2,63%.
Kabupaten Pinrang
Kabupaten Pinrang memiliki persentase kemiskinan 8,55%, menempatkannya pada urutan ke-287 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 33.040 jiwa dari total 420.493 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Pinrang sebesar Rp 414.198 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 62,77 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 3,93%, dengan pertumbuhan penduduk 1,39%.
Kabupaten Tana Toraja
Kabupaten Tana Toraja memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi, yaitu 10,79%, dan berada di urutan ke-209 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 26.300 jiwa dari total 258.257 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Tana Toraja adalah Rp 418.308 per kapita per bulan, namun pendapatan per kapita relatif rendah, yaitu Rp 34,74 juta per tahun. Angka kemiskinan mengalami penurunan signifikan sebesar 13%, dengan pertumbuhan penduduk yang rendah, yaitu 0,46%.
Kabupaten Toraja Utara
Kabupaten Toraja Utara mencatatkan persentase kemiskinan 10,73%, dan menempati urutan ke-214 secara nasional. Jumlah penduduk miskin sebanyak 25.970 jiwa dari total populasi 264.277 jiwa. Garis kemiskinan di Toraja Utara sebesar Rp 413.029 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 47,73 juta per tahun. Terjadi penurunan signifikan pada angka kemiskinan sebesar 11,47%, dengan pertumbuhan penduduk 1,77%.